Monday, May 9, 2011

aku tak pernah tahu menjadi 32 ternyata begitu menyulitkan. Pikiran aku kerap dipenuhi kecemasan yang tak penting; pencapaian, masa depan, penyesalan atas waktu yang -megikut aku- terbuang sia-sia, bayangan-bayangan yang belum nyata.

Hidup sepertinya terlalu bergegas dan aku tak mempersiapkan bekal yang cukup untuk itu. Seperti terlupa membawa kunci rumah bila keluar. Atau seperti berbasikal dan diterpa kelelahan yang sangat.

Dan aku begitu merindu menulis. Tapi aku tak menulis ketika cemas. Kalimat menguap ketika sedih berkepanjangan.

hilang

Ini hanya benang kusut yang harus diurai, pelan-pelan.

Malam ini aku putuskan:

aku tak akan pernah menyerah pada hidup. aku janji untuk itu. Sekarang, aku benar-benar memerlukan secangkir kopi panas dan megi rebuss....

No comments:

Post a Comment